Gaya Hidup Sehat

Olahraga Intensitas Tinggi vs Rendah: Aman untuk Penyakit Kronis?

Olahraga teratur krusial bagi orang dewasa, termasuk yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau jantung. Mayo Clinic (AS) merekomendasikan minimal 150 menit latihan aerobik intensitas sedang atau 75 menit intensitas tinggi per minggu. Latihan interval intens (HIIT) umumnya aman dan efisien bagi banyak orang karena waktu lebih singkat namun manfaat serupa. Namun, keamanan intensitas tinggi harus disesuaikan kondisi pasien. Menurut RS Pondok Indah, penderita penyakit jantung sebaiknya menghindari olahraga berintensitas sangat tinggi. Latihan HIIT dapat meningkatkan denyut jantung secara signifikan sehingga berisiko bagi penderita penyempitan pembuluh jantung, memicu nyeri dada atau serangan jantung. Sebaiknya pilih olahraga ringan-sedang: jalan kaki cepat, berenang, bersepeda santai, yoga atau senam akuatik, yang aman untuk jantung sekaligus memperkuat sistem kardiovaskular. Intinya, orang dengan penyakit kronis harus konsultasi dokter atau ahli olahraga medis sebelum berolahraga. Kombinasikan jenis intensitas: misalnya jalan santai (low impact) rutin dan tambahkan latihan moderat jika kondisi stabil. Faktor berat badan, kebiasaan merokok, dan kepatuhan pengobatan juga memengaruhi keamanan berolahraga. Kuncinya jangan memaksakan aktivitas berat dan hentikan jika timbul gejala tidak wajar (nyeri dada, sesak, pusing). Sumber: Mayo Clinic RS Pondok Indah

Olahraga Intensitas Tinggi vs Rendah: Aman untuk Penyakit Kronis? Read More »

Pemantauan Kesehatan secara Digital, Aplikasi & Gadget untuk Cek Mandiri

Kini pemantauan kesehatan makin praktis berkat aplikasi ponsel dan gadget pintar. Jawa Pos menyebut penggunaan perangkat wearable (seperti smartwatch dan gelang kebugaran) melonjak di Indonesia. Gadget-gadget ini dilengkapi sensor detak jantung dan oksigen darah (SpO₂), sehingga kita dapat memantau kondisi tubuh secara real-time. Selain itu, banyak aplikasi kesehatan di ponsel yang membantu mencatat langkah harian, menghitung kalori, atau bahkan menyimpan catatan tekanan gula darah. Semua ini memudahkan kita menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Gadget cek mandiri lain yang kini populer adalah tensimeter digital dan pulse oximeter. Tensimeter digital memungkinkan pengukuran tekanan darah di rumah dengan mudah. Menurut dr. Tunggul Diapari Situmorang (InaSH), tensi digital justru lebih objektif dan akurat dibanding alat manual. Liputan6 juga mencatat bahwa kemudahan penggunaan tensimeter digital membantu masyarakat awam memantau tekanan darah sendiri. Sementara itu, WHO menganjurkan pasien isolasi mandiri COVID-19 memiliki pulse oximeter di rumah untuk mendeteksi penurunan saturasi oksigen secara dini. Alat ini simpel dipasang di jari dan cepat menampilkan hasil SpO₂, membantu kita cepat mengambil tindakan bila ada gejala kritis. Jika pemeriksaan kesehatan lebih mendalam diperlukan, Klinik Kesehatan & Laboratorium Populer (lab-populer.com) menawarkan layanan cek laboratorium lengkap dan konsultasi dokter. Laboratorium Klinik Populer melayani pemeriksaan medis sepenuh hati dan hasil yang dapat dipercaya. Fasilitas semacam ini melengkapi pemantauan mandiri kita, memastikan data kesehatan menjadi lebih akurat dengan dukungan tenaga medis. Teknologi kesehatan digital terus berkembang. Berkat kombinasi gadget pintar, aplikasi kesehatan, dan dukungan fasilitas medis (seperti Lab Populer), masyarakat kini semakin proaktif menjaga kesehatan secara mandiri. Sumber: Jawa Pos DetikHealth Liputan6 Alodokter

Pemantauan Kesehatan secara Digital, Aplikasi & Gadget untuk Cek Mandiri Read More »

Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Polusi suara berdampak luas pada tubuh dan pikiran. Suara bising terus-menerus memicu respons stres dalam tubuh. Alodokter menyoroti bahwa paparan suara keras secara kronis meningkatkan hormon stres (kortisol), menyebabkan tekanan darah dan detak jantung naik. Jika kerap terjadi, hal ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular (misalnya hipertensi dan gangguan jantung). Selain itu, sumber bising di malam hari mengganggu tidur, sehingga kualitas tidur menurun. Tidur terganggu kemudian berdampak negatif pada suasana hati, konsentrasi, dan daya tahan tubuh. Menurut HelloSehat, suara bising juga melemahkan sistem imun. Stres hormon akibat kebisingan meningkatkan gula darah dan melemahkan pertahanan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan infeksi. Di sisi mental, polusi suara kronis dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Bunyi keras yang tak putus membuat seseorang mudah gelisah dan cepat marah. Anak-anak bahkan dapat mengalami gangguan belajar dan perilaku hiperaktif akibat lingkungan yang bising. Untuk melindungi diri, kenakan earplug/earmuff di lingkungan bising dan hindari mendengarkan musik dengan volume tinggi. Cari waktu untuk relaksasi (meditasi, suara alam) agar stres mereda. Dengan mengurangi paparan kebisingan, kita dapat menjaga kesehatan fisik dan mental lebih baik. Sumber: Alodokter Hellosehat

Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik Read More »

Gangguan Pendengaran: Tanda Awal, Risiko, dan Pencegahannya

Gangguan pendengaran sering kali terabaikan hingga parah. Tanda awalnya antara lain kesulitan mendengar pembicaraan di sekitar, harus menaikkan volume TV/musik sangat keras, serta telinga berdering (tinnitus). Anda mungkin sering meminta lawan bicara mengulang ucapan atau kesulitan memahami kata konsonan. Faktor risiko utama adalah penuaan (presbikusis) dan paparan kebisingan berlebihan dalam waktu lama. Misalnya sering berada di konser keras atau mendengarkan musik dengan earphone volume maksimum. Untuk mencegah gangguan pendengaran: Jaga kebersihan telinga: Hindari membersihkan telinga terlalu dalam. Bersihkan kotoran tipis menggunakan kain atau tisu. Periksa pendengaran rutin: Minimal setahun sekali, terutama setelah usia 50 atau jika sering terpapar bising. Hindari suara keras: Dengarkan musik pada volume normal, gunakan headset dengan pembatas volume. Jangan terlalu lama terkena suara >85 dB. Gunakan pelindung telinga: Pakai earplug atau earmuff saat berada di lingkungan bising (konstruksi, konser, jalan raya padat). Jauhi sumber kebisingan: Contohnya, jangan berdiri dekat speaker, hindari area perempatan ramai. Jika gejala awal dibiarkan, masalah pendengaran bisa menjadi permanen. Sebagian kasus ringan (infeksi, penumpukan kotoran) dapat disembuhkan jika segera ditangani. Namun gangguan akibat usia memang tidak bisa diubah, sehingga pencegahan dengan gaya hidup sehat adalah kunci. Segera konsultasikan ke dokter THT bila Anda menduga adanya penurunan pendengaran. Sumber: RS Pondok Indah

Gangguan Pendengaran: Tanda Awal, Risiko, dan Pencegahannya Read More »

Peran Gizi Mikronutrien (Vitamin D, Zinc, Magnesium) dalam Daya Tahan Tubuh

Vitamin dan mineral kecil ini punya peran besar di sistem kekebalan. Vitamin D, misalnya, dikenal sebagai imunomodulator. Studi menunjukkan suplemen vitamin D dapat meningkatkan kekebalan bawaan tubuh, sehingga tubuh lebih tangguh melawan infeksi saluran napas. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan peningkatan risiko sakit, terutama infeksi pernapasan. Mineral zinc dan magnesium juga penting. Zinc berperan dalam regulasi respons inflamasi dan fungsi sel imun. Penelitian mengungkap suplemen seng mampu memperpendek durasi pilek, flu, dan bahkan COVID-19. Magnesium membantu sintesis vitamin D dan meningkatkan aktivitas imun. Kolaborasi antara magnesium, vitamin D, dan zinc diduga meningkatkan respon imun tubuh secara sinergis. Beberapa poin kunci: Vitamin D: Meningkatkan fungsi sel imun, menurunkan risiko infeksi saluran napas atas. Dapat diperoleh dari sinar matahari dan makanan kaya vitamin D (ikan, kuning telur). Zinc: Memperbaiki respon imun dan penyembuhan luka. Suplemen zinc efektif mengurangi keparahan infeksi virus. Sumber alami: daging merah, kacang, biji-bijian. Magnesium: Mendukung aktivitas sel imun dan kerja vitamin D. Tinggi pada sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pastikan asupan cukup ketiganya (sesuai anjuran gizi) agar sistem imun bekerja optimal. Konsultasi dokter atau ahli gizi dianjurkan sebelum mengonsumsi suplemen agar aman. Sumber: Media Indonesia – 7 manfaat penting vitamin d bagi kesehatan tubuh Media Indonesia – yang terjadi jika anda konsumsi zinc dan magnesium bersamaan

Peran Gizi Mikronutrien (Vitamin D, Zinc, Magnesium) dalam Daya Tahan Tubuh Read More »

Dampak Kafein terhadap Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah

Kafein adalah stimulan, efeknya dua sisi. Menurut Alodokter, konsumsi kafein moderat (≤400 mg/hari) malah dapat menurunkan risiko penyakit jantung berkat antioksidan asam klorogenat dalam kopi. Namun hati-hati: jika berlebihan, kafein bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu jantung berdebar. Efek-efek tersebut terutama pada orang yang sensitif atau punya riwayat jantung. Contohnya, kafein memicu pelepasan hormon adrenalin yang menaikkan denyut jantung dan tekanan. Orang dengan aritmia harus ekstra hati-hati karena palpitasi kafein bisa memperberat kondisi. Di sisi lain, kafein juga meningkatkan kewaspadaan dan stamina saat berolahraga. Minum kopi dalam dosis wajar (sekitar 1–2 cangkir/ hari) memberikan asupan antioksidan tinggi, bermanfaat untuk sirkulasi darah. Kuncinya adalah moderasi. Batasi konsumsi kopi/teh agar tak melewati ~400 mg kafein per hari. Kurangi tambahan gula dan krim, karena gula berlebih juga buruk untuk jantung. Jika Anda merasakan jantung cepat berdebar, sebaiknya cek dengan dokter—mungkin perlu kurangi kafein atau cek kesehatan jantung lebih lanjut. Sumber: Alodokter – Manfaat Kafein Alodokter – Bahaya Kafein

Dampak Kafein terhadap Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah Read More »

Gangguan Tidur Kronis: Penanganan Non-Obat untuk Insomnia & Sleep Apnea

Insomnia dan sleep apnea adalah gangguan tidur umum. Untuk insomnia kronis, terapi perilaku kognitif (CBT-I) direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama non-obat. CBT-I mencakup kontrol stimulus (hanya tidur di tempat tidur), pembatasan waktu tidur, teknik relaksasi, dan edukasi kebersihan tidur. Selain itu, perbaiki kebersihan tidur: Tetapkan waktu tidur/bangun teratur setiap hari. Hindari gadget dan kafein sebelum tidur. Ciptakan lingkungan tidur nyaman, gelap, dan hening. Lakukan relaksasi (misalnya mandi hangat, meditasi) sebelum tidur. Untuk sleep apnea ringan, perubahan gaya hidup bisa membantu. Menurut Alodokter, penderita sleep apnea ringan dianjurkan menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan tidur menyamping. Posisi tidur menyamping mencegah lidah dan otot leher menyumbat saluran napas. Olahraga teratur dan menghindari alkohol sebelum tidur juga dianjurkan. Dengan konsistensi, kombinasi strategi non-obat ini seringkali cukup. Namun, setiap orang berbeda, jadi konsultasikan dengan spesialis tidur. Menurut para ahli, penanganan gangguan tidur sebaiknya dikembangkan bersama profesional kesehatan agar sesuai kondisi. Sumber: Liputan6 (CBT-I) Alodokter (Sleep Apnea)

Gangguan Tidur Kronis: Penanganan Non-Obat untuk Insomnia & Sleep Apnea Read More »

Kesehatan Gigi & Mulut: Mengapa Pemeriksaan Rutin Tidak Bisa Dilewatkan

Banyak orang baru ke dokter gigi saat sakit, padahal pemeriksaan rutin dua kali setahun sangat dianjurkan. Menurut Alodokter, ke dokter gigi minimal tiap 6 bulan sekali dapat mencegah masalah sebelum parah. Kementerian Kesehatan pun mengimbau pemeriksaan gigi enam bulanan untuk deteksi dini masalah gigi seperti gigi berlubang atau radang gusi. Alasan pentingnya pemeriksaan rutin meliputi: Deteksi dini karies atau lubang kecil. Dokter gigi bisa tambal sejak awal sehingga tidak jadi lebih besar. Pemeriksaan pendengaran mulut terhadap penyakit serius (misalnya kanker mulut). Kanker mulut seringkali gejalanya tersembunyi; pemeriksaan rutin membantu menemukan indikasi awal. Melatih kebiasaan perawatan gigi sejak dini: anak-anak dan dewasa jadi terbiasa jaga kebersihan gigi jika rutin ke dokter. Hemat biaya di masa depan: perawatan dini lebih murah daripada bila gigi sudah parah. Penting dicatat bahwa deteksi dini bisa menyelamatkan gigi dan hidup kita. Tak ada alasan melewatkan kunjungan rutin – bahkan bila tidak ada keluhan. Ikuti anjuran dokter gigi dan segera periksa jika merasakan ada masalah kecil. Sumber: Kemkes RI Alodokter.com

Kesehatan Gigi & Mulut: Mengapa Pemeriksaan Rutin Tidak Bisa Dilewatkan Read More »

Dampak Polusi Udara terhadap Sistem Pernapasan Anak dan Cara Melindunginya

Polusi udara dapat mengancam kesehatan anak-anak. Menurut WHO, setiap hari sekitar 93% anak di dunia menghirup udara berpolusi hingga mengganggu kesehatan dan perkembangan mereka. Paru-paru anak yang masih berkembang membuat mereka rentan terhadap infeksi pernapasan seperti ISPA dan pneumonia. Dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda bahkan menyebut bahwa polusi memicu penyakit pernapasan seperti asma dan pneumonia pada anak-anak. Untuk melindungi Si Kecil, orang tua dapat mengambil langkah sederhana seperti: Menjaga ventilasi rumah tetap baik dan menghindari pembakaran sampah di dalam rumah. Menjauhkan anak dari asap rokok dan sumber asap lainnya (misalnya kompor gas, pembakaran limbah). Memasang penyaring udara (air purifier) ber-HEPA filter atau sekadar membuka jendela saat kualitas udara membaik. Mengajarkan anak memakai masker (minimal KF94/KN95) di luar ruangan berpolusi. Pastikan imunisasi lengkap dan cuci tangan rutin untuk mencegah infeksi sekunder. Dengan langkah-langkah ini, risiko gangguan pernapasan bisa ditekan. Bila anak tetap mengalami gejala seperti batuk kronis atau sesak napas, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter spesialis anak. Perlindungan dini sangat penting agar paru-paru mereka tumbuh sehat. Sumber: WHO Alodokter Nafas Waktu

Dampak Polusi Udara terhadap Sistem Pernapasan Anak dan Cara Melindunginya Read More »

Hepatitis A–E: Bedanya, Cara Penularan, dan Langkah Pencegahannya

Hepatitis A–E adalah infeksi hati akibat virus berbeda. Hepatitis A dan E menular melalui jalur fekal-oral (makanan/minuman tercemar feses). Sebaliknya, hepatitis B, C, dan D ditularkan lewat darah atau cairan tubuh. Hepatitis D hanya terjadi bila sudah ada infeksi hepatitis B, karena virus HDV memerlukan HBV untuk berkembang. Gejalanya juga berbeda. Hepatitis A/E biasanya muncul tiba-tiba dengan mual, diare, dan penyakit kuning, lalu sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Hepatitis B/C sering bersifat kronis tanpa gejala di awal, namun bisa merusak hati hingga sirosis atau kanker jika tak diobati. Pencegahan penting dilakukan. Vaksinasi tersedia untuk Hepatitis A dan B, lalu hindari berbagi jarum suntik, lakukan seks aman, serta jaga kebersihan pangan/minum. Meski vaksin untuk Hepatitis C/E belum ada, kebiasaan sehat (cuci tangan pakai sabun, masak makanan matang, konsumsi air bersih) menurunkan risiko penularan. Sumber: RS Pondok Indah Alodokter

Hepatitis A–E: Bedanya, Cara Penularan, dan Langkah Pencegahannya Read More »

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top