Fakta Seputar Vitamin D: Lebih dari Sinar Matahari

Vitamin D sering disebut “vitamin sinar matahari”, tapi kenyataannya banyak hal menarik tentang vitamin ini. Menurut HelloSehat, vitamin D dari sinar matahari (bentuk D3) ternyata lebih efektif dan tahan lama dalam darah dibanding vitamin D dari makanan (D2). Artinya, produksi vitamin D lewat paparan sinar pagi lebih optimal. Vitamin D sendiri berguna untuk penyerapan kalsium, membuat tulang kuat, otot sehat, bahkan mendukung kesehatan jantung dan imunitas. WHO bahkan menyarankan setidaknya 5–15 menit berjemur pagi beberapa kali seminggu untuk mengoptimalkan produksi vitamin D alami.

Tapi tidak hanya dari matahari, vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan. Alodokter mencatat ikan salmon, tuna, dan produk susu kaya akan vitamin D, sementara kuning telur dan jamur juga sumber baik. Tak ketinggalan, suplemen minyak ikan (cod liver oil) sering direkomendasikan untuk orang yang sulit berjemur. Menurut ahli gizi, kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko depresi dan penyakit tulang.

Intinya, meski sinar matahari penting, vitamin D lebih dari sekadar berjemur saja. Berbagai sumber bahan pangan dan suplemen pun membantu memenuhi kebutuhan vitamin D harian. Jadi, jangan malas mengonsumsi ikan berminyak atau telur, atau rutin berjemur sekitar 10 menit setiap pagi.

Sumber:

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top