Fakta Unik Keringat: Apa Warna dan Bau Tubuh Kita Sampaikan?

Tahukah kamu? Keringat sebenarnya sebagian besar terdiri dari air garam dan lemak tubuh. Menurut Alodokter, ada dua jenis kelenjar keringat utama: ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat encer yang tidak berbau dan berfungsi mengatur suhu tubuh, sedangkan kelenjar apokrin (di area ketiak atau selangkangan) memproduksi keringat lebih pekat berlemak. Dengan kata lain, keringat murni dari tubuh kita memang tidak berwarna dan tidak berbau.

Seperti yang dijelaskan Dove, bau badan sering disangka dari keringat, padahal dilansir oleh Dove, bau tersebut muncul karena keringat bercampur bakteri di kulit. Noda kuning yang terlihat di baju juga bukan dari keringat itu sendiri, melainkan akibat campuran keringat dengan residu deodoran atau lemak tubuh. Namun ada kondisi unik: chromhidrosis. Pada kondisi langka ini, pigmen lipofuscin di kelenjar keringat membuat warna keringat berubah, misalnya menjadi kekuningan

. Sementara itu, pseudochromhidrosis terjadi jika keringat yang sebenarnya tidak berwarna berubah warna karena reaksi kimia atau bakteri pada kulit.

Fakta menarik lainnya, keringat berlebih bisa jadi indikator kondisi medis seperti hiperhidrosis atau masalah kesehatan tertentu. Penting untuk diingat bahwa keringat bertugas mendinginkan tubuh, jadi jaga kebersihan dan sering mandi untuk meminimalkan masalah bau badan. Menurut para ahli, mengenal karakteristik keringat kita bisa membantu mendeteksi jika ada yang tidak beres pada kesehatan tubuh.

Sumber:

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top