Bahan-bahan herbal lokal kaya akan senyawa antiinflamasi alami. Berdasarkan Liputan6, jahe, kunyit, dan serai mengandung senyawa gingerol, kurkumin, dan citral yang kuat melawan peradangan. Misalnya, wedang jahe hangat kaya gingerol mampu meredakan inflamasi otot dan pernapasan. Begitu pula jamu kunyit-serai (rebusan kunyit, jahe, sereh) mengandung kurkumin dan citral antiradang. Tambahan madu alami dalam minuman herbal juga memperkuat efek antiinflamasi, karena madu manuka terbukti memiliki sifat antiradang tinggi.
Contoh lain, teh herbal dan rempah:
-
Rebusan Daun Serai & Jeruk Nipis: Serai mengandung citral yang membantu meredakan peradangan dan sakit tenggorokan. Menambahkan perasan jeruk nipis memberikan tambahan vitamin C dan sensasi segar.
-
Air Hangat Kayu Manis: Kayu manis mengandung polifenol antiradang. Rebus beberapa batang kayu manis, seduh, dan tambahkan sedikit madu. Minuman ini baik untuk menenangkan peradangan dalam tubuh.
-
Wedang Temulawak: Kurkumin dalam temu lawak berkhasiat antiradang seperti kunyit, cocok direbus sebagai jamu.
Singkatnya, cukup rebus jahe segar, kunyit, serai, atau kayu manis dengan air mendidih, lalu saring. Tambahkan perasan lemon atau madu sesuai selera. Menurut pakar kesehatan masyarakat, mengonsumsi minuman herbal di atas secara rutin dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, sehingga penyakit radang (seperti rematik atau asam lambung) dapat diminimalkan. Jadikan ritual mudah ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat di rumah.
Sumber: