Banyak orang bingung membedakan gejala alergi kulit dan iritasi biasa. Sebenarnya ada ciri khas masing-masing. Iritasi kulit umumnya muncul langsung di area kontak dengan pemicu (misal sabun baru atau deterjen) dan hilang jika sumbernya dihindari. Menurut Nose Herbal, iritasi hanya terjadi di bagian yang terpapar dan terasa gatal atau terbakar ringan. Kemerahan dari iritasi biasanya simetris atau di area tertentu, dan tidak disertai reaksi sistem imun luas. Jika hentikan pemakaian produk yang menimbulkan iritasi, gejala akan reda tanpa perlu perawatan khusus.
Sementara itu, reaksi alergi melibatkan sistem kekebalan tubuh. Gejalanya bisa menyebar ke area kulit lain, tidak selalu cuma bagian yang kontak langsung. Menurut Alodokter, alergi kulit ditandai oleh ruam merah, gatal, dan bentol-bentol (biduran). Selain bintik merah dan gatal terus-menerus, alergi sering disertai pembengkakan (edema) pada kulit. Bentol akibat alergi biasanya muncul acak dan semakin meluas jika tidak diobati. Uniknya, alergi sering muncul setelah paparan berulang (sensitisasi), misalnya ruam kulit baru terjadi saat menggunakan produk kedua kalinya.
Berikut 7 langkah membedakan:
- Lihat Riwayat: Alergi butuh paparan berulang, iritasi bisa langsung timbul
- Perhatikan Lokasi: Iritasi terbatas di area kontak, alergi bisa menjalar
- Gejala Ruam: Ruam alergi lebih merata dan sering disertai bentol/bengkak
- Durasi: Iritasi reda jika pemicu dihilangkan, alergi membutuhkan waktu lebih lama atau obat
- Rasa Gatal: Gatal ringan dan sementara untuk iritasi, gatal intens dan terus-menerus untuk alergi
- Reaksi Tubuh Lain: Alergi kadang disertai flu atau gangguan lain, iritasi biasanya hanya lokal
- Konsultasi Dokter: Jika masih ragu, pemeriksaan dokter (tes alergi) adalah cara pasti mendiagnosis.
Dengan cara ini kita bisa lebih bijak menanggapi masalah kulit. Tentu, jika gejala serius seperti peradangan hebat atau bertambah luas, segera cek ke dokter.
Sumber: