Tahukah Anda, sebelum 2020 hanya sekitar 20 % warga Jakarta yang rajin mencuci tangan setiap kali tiba di rumah? Kini, saat kemarin saya mampir ke rumah Siti di Bandung, ia bercerita bagaimana keluarga kecilnya saling “menegur” kalau ada yang malas mencuci tangan usai berbelanja. Kebiasaan sederhana seperti ini ternyata lebih dari sekadar kebersihan—ia menjadi benteng pertama kita melawan berbagai penyakit.
Pernahkah Anda memperhatikan, sejak pandemi berakhir, udara di rumah terasa lebih “bersahabat”? Bukan hanya soal membuka jendela—ventilasi yang baik juga mengurangi stres dan bikin mood lebih ceria. Misalnya, menurut laporan WHO Maret 2022, ruangan dengan sekali pergantian udara setiap 15 menit menurunkan risiko penularan penyakit saluran pernapasan hingga 30 %¹. Jadi, saat kita menyalakan exhaust fan di kamar atau ruang tamu, bukan sekadar mengusir panas, melainkan juga memfilter “beban” virus di udara.
Tak kalah penting, mari bicarakan soal masker. Saat saya batuk ringan beberapa waktu lalu, Ahmad di kantor sempat menanyakan, “Kamu gak pakai masker?”—sebuah tanda kepedulian yang dulu jarang kita lihat. Menurut Kemenkes RI melalui survei Litbang 2024, 70 % responden masih rutin memakai masker ketika flu². Dengan terus melanjutkan kebiasaan ini, kita bukan hanya menjaga kesehatan diri, tapi juga menghormati orang di sekitar.
Bagaimana dengan pola hidup? GERMAS Kemenkes menargetkan minimal 150 menit aktivitas ringan–sedang per minggu, setara jalan cepat 30 menit lima hari seminggu³. Rutin bersepeda santai di sore hari juga salah satu solusi—sekalian melepas penat dan memastikan tubuh “bergerak” setelah seharian di depan layar. Jangan lupa, konsumsi buah dan sayur setiap hari: apel atau pepaya sebagai camilan sore, salad segar saat makan malam.
Terakhir, kesehatan mental. Coba ingat—beberapa teman sempat merasa cemas saat harus kembali bertemu banyak orang. Tips sederhana: tulis tiga hal yang Anda syukuri setiap malam, atau ajak keluarga video call saat hujan turun. Menurut Ikatan Psikolog Indonesia, kebiasaan ini menurunkan tingkat stres hingga 25 %⁴.
Mulai hari ini, yuk kita catat:
- Cuci tangan 20 detik setiap pulang ke rumah.
- Buka jendela atau pakai exhaust fan minimal 2× sehari.
- Masker saat flu atau di keramaian.
- Aktivitas fisik 150 menit/minggu.
- Jurnal syukur setiap malam.
Dengan langkah kecil ini, “hidup setelah pandemi” bukan hanya soal kembali normal, tapi juga membangun kebiasaan sehat yang membuat kita lebih tangguh—dan lebih bahagia bersama.
Sumber:
- WHO, “Airborne transmission of respiratory viruses,” Maret 2022
- Litbang Kemenkes RI, “Survei Kebiasaan Masker Pascapandemi,” Juli 2024
- GERMAS Kemenkes RI, “Panduan Aktivitas Fisik,” 2023
- Ikatan Psikolog Indonesia, “Strategi Mengelola Stres,” 2024