Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan: Bagaimana Isolasi Sosial Mempengaruhi Kesehatan Fisik & Mental

  • Kesehatan Mental: Penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial berkepanjangan memicu stres psikologis yang berat. Media Indonesia melaporkan isolasi diri meningkatkan kecemasan, depresi, dan masalah tidur. Tanpa kontak sosial yang memadai, seseorang menjadi mudah marah dan emosional. Misalnya, tinjauan riset menemukan efek “third quarter” di mana kesulitan emosional meningkat saat isolasi memasuki pertengahan periode. Kehilangan dukungan sosial juga memperburuk perasaan kesepian dan ketidakberdayaan.

  • Kesehatan Fisik: Selain mental, isolasi juga mengganggu kondisi fisik. Stres akibat keterasingan dapat “meningkatkan tekanan darah, menurunkan kekebalan tubuh, dan berisiko memicu penyakit kronis”. Dengan kata lain, isolasi berkepanjangan membuat tubuh kurang tahan melawan infeksi, serta meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit kardiovaskular. Studi UK Biobank bahkan menemukan bahwa orang yang merasa kesepian memiliki peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Dukungan sosial (misalnya keluarga atau komunitas) dapat menurunkan kadar stres, sehingga sebaliknya, isolasi memperberat beban fisik dan mental.

Secara keseluruhan, isolasi sosial merupakan faktor risiko serius bagi kesehatan. Keterlibatan sosial dan dukungan emosional sangat penting untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental.

Sumber:

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top