HDL dan LDL: Kolesterol Baik vs Jahat
Kolesterol adalah lemak penting dalam tubuh yang diperlukan untuk membangun sel dan hormon. Namun jika kadarnya terlalu tinggi terutama jenis LDL, kolesterol bisa berbahaya. Tubuh mengangkut kolesterol melalui protein–lemak (lipoprotein) utama yaitu HDL dan LDL. LDL (Low-Density Lipoprotein) sering disebut kolesterol “jahat” karena jika kadarnya tinggi, ia menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak, sehingga mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Sebaliknya HDL (High-Density Lipoprotein) dikenal sebagai kolesterol “baik”, karena fungsinya membawa kolesterol berlebih dari pembuluh darah kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. HDl ibarat sapu atau pembersih yang membersihkan timbunan lemak di arteri, sedangkan LDL seperti timbunan lemak yang menyumbat pipa. Itulah mengapa menjaga LDL tetap rendah dan HDL tinggi sangat penting untuk kesehatan jantung.
| Aspek | HDL (Kolesterol Baik) | LDL (Kolesterol Jahat) |
|---|---|---|
| Peran Utama | Membawa kolesterol dari pembuluh darah ke hati untuk diolah. | Menumpuk kolesterol di dinding arteri, membentuk plak. |
| Analogi | “Pembersih” pembuluh darah (membersihkan lemak jahat). | “Penumpuk lemak” di dinding arteri (menyumbat aliran darah). |
| Kisaran Normal (dewasa) | ≥ 60 mg/dL (semakin tinggi HDL semakin baik). | < 100 mg/dL (ideal); < 70 mg/dL jika risiko jantung tinggi. |
| Risiko Penyakit Jantung | HDL tinggi melindungi jantung karena mencegah penumpukan lemak. | LDL tinggi dapat mempercepat aterosklerosis dan serangan jantung. |
Kadar Kolesterol Normal dan Risiko Jantung
Menurut Heartology, kadar LDL idealnya di bawah 100 mg/dL pada orang sehat. Semakin rendah LDL, semakin kecil risiko plak menyumbat arteri. Sementara itu, HDL ≥ 60 mg/dL dianggap optimal untuk melindungi jantung. Jika HDL di bawah batas itu (misalnya <40 mg/dL pada pria atau <50 mg/dL pada wanita), perlindungan jantung menurun. Demikian juga, LDL yang tinggi adalah faktor risiko terkuat penyakit kardiovaskular. American Heart Association menyebut LDL tinggi sebagai penyebab utama terbentuknya plak yang menyumbat arteri, sedangkan HDL yang cukup tinggi membantu “menyapu bersih” kolesterol berlebih dari pembuluh darah.
Ketidakseimbangan ini berujung pada aterosklerosis: penumpukan plak (kolesterol, kalsium, dan sel) di arteri. Plak yang besar dapat mempersempit arteri sehingga aliran darah ke jantung dan otak terhambat. Jika plak pecah, bisa memicu penggumpalan darah dan serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, selain mengecek tekanan darah dan gula, pemeriksaan profil lipid (mengukur kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida) secara rutin sangat disarankan. Mendapatkan hasil ini lebih awal membantu dokter dan kita mengendalikan risiko sebelum terjadi komplikasi serius.
Menjaga Keseimbangan Kolesterol
Pola hidup sehat adalah kunci mengendalikan LDL dan menaikkan HDL. Berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan remaja dan dewasa:
-
Makan Sehat: Pilih makanan tinggi serat (buah, sayur, biji-bijian utuh) dan lemak tak jenuh (minyak zaitun, ikan berlemak, kacang-kacangan). Kurangi lemak jenuh dan trans (gorengan, santan kental, daging berlemak) yang meningkatkan LDL. Serat larut membantu menurunkan LDL dengan mengikat kolesterol di usus.
-
Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari (jalan cepat, lari, renang, bersepeda). Olahraga menaikkan HDL dan menurunkan LDL serta trigliserida. Cukup jalan kaki rutin atau naik turun tangga bisa memberi manfaat nyata.
-
Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas, terutama di pinggang, cenderung meningkatkan LDL dan menurunkan HDL. Menurunkan berat badan 5–10% saja dapat memperbaiki profil lipid dan mengurangi risiko kardiovaskular.
-
Hindari Rokok dan Alkohol: Merokok menurunkan HDL secara signifikan dan merusak dinding pembuluh darah, membuat kolesterol jahat lebih mudah menempel. Batasi alkohol berlebih karena dapat meningkatkan trigliserida.
-
Rutin Cek Profil Lipid: Setiap orang dewasa disarankan melakukan pemeriksaan kolesterol total dan profil lipid secara berkala. Misalnya, usia 20 tahun ke atas cek setiap 4–6 tahun jika risiko rendah, atau 1–2 tahun bila memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, obesitas, hipertensi, dan diabetes. Pemeriksaan ini penting karena kolesterol tinggi sering tanpa gejala (“silent killer”), sehingga deteksi dini dapat menyelamatkan.
Langkah-langkah di atas membantu menjaga keseimbangan kolesterol: memperbanyak “pembersih” HDL dan membatasi “penumpuk” LDL. Selain itu, moderasi makanan olahan, cukup tidur, dan mengelola stres juga mendukung profil lipid yang sehat. Ingatlah, gaya hidup sehari-hari berpengaruh besar terhadap kadar kolesterolmu.
Kesimpulan
Kolesterol tidak sepenuhnya buruk, tapi perlu dijaga keseimbangannya. HDL berperan melindungi jantung dengan mengangkut kolesterol jahat ke hati, sedangkan LDL berisiko menimbun plak di arteri. Menjaga LDL < 100 mg/dL dan HDL ≥ 60 mg/dL adalah target ideal. Dengan pola makan kaya serat, olahraga teratur, serta pemeriksaan kolesterol rutin, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Jangan tunggu gejala muncul — segera lakukan tes profil lipid untuk mengetahui kondisi kolesterol dalam darahmu. Langkah sederhana ini penting untuk jantung sehat seumur hidup.
Sumber: Informasi dalam artikel ini berdasarkan Heartology (RS Jantung- Pembuluh Darah) dan Bumame Health yang membahas kolesterol, serta sumber medis terpercaya lainnya [bumame.com] [heartology.id] [heartology.id]