Tips Sehat

Tidur Siang vs Malam: Mana yang Lebih Efektif untuk Pemulihan Tubuh?

Menurut Alodokter, tidur siang singkat (10–20 menit) dapat meningkatkan konsentrasi, kewaspadaan, dan suasana hati karena memulihkan otak yang lelah. Penelitian juga menemukan tidur siang dapat menurunkan hormon stres (kortisol) dan menurunkan tekanan darah sementara. Namun, efek pemulihan utama tetap didapat dari tidur malam yang cukup. Kurang tidur malam mendorong produksi hormon stres berlebih, berpotensi menyebabkan kelelahan kronis jika tidak diatasi. Alodokter menekankan bahwa tidur siang berlebih justru dapat mengganggu tidur malam dan sirkadian tubuh, apalagi bagi yang memiliki insomnia. Singkatnya, tidur siang bisa membantu saat diperlukan (menambah energi, mengurangi stres), tapi tidur malam yang berkualitas tetap krusial untuk pemulihan tubuh dan pikiran jangka panjang. Pastikan tidur malam 6–8 jam setiap hari, dan gunakan tidur siang hanya sebagai suplemen bila diperlukan. Sumber: Alodokter (Tidur Siang)

Tidur Siang vs Malam: Mana yang Lebih Efektif untuk Pemulihan Tubuh? Read More »

Gangguan Mental Remaja: Bagaimana Orang Tua Bisa Memberi Dukungan?

Gangguan kesehatan mental pada remaja bisa meliputi stres berat, kecemasan, depresi, hingga pikiran negatif. Untuk mendukung anak remaja, orang tua perlu terlibat aktif dan mengedepankan komunikasi terbuka. UNICEF mendorong orang tua agar mendengarkan dengan empati: ajak bicara ringan tentang keseharian mereka, dan katakan bahwa Anda selalu siap mendengar apa pun keluhannya. Ekspresikan cinta dan dukungan tanpa menyalahkan, agar remaja merasa nyaman mengungkapkan perasaan. Selain itu, luangkan waktu berkualitas bersama anak remaja. Misalnya, tentukan rutinitas harian yang menyenangkan seperti memasak bersama atau jalan-jalan santai. Kehadiran aktif orang tua memberi sinyal bahwa anak selalu punya teman bicara saat menghadapi tekanan hidup. Menurut Kemenkes, orang tua sebaiknya selalu menunjukkan kasih sayang, memberi apresiasi, dan memperhatikan prestasi anak agar ia percaya diri dan lebih terbuka. Saat terjadi masalah atau konflik, hadapi bersama secara tenang. Hindari bertengkar saat emosi memuncak; alih-alih menghukum, cobalah berdiskusi menenangkan. Jika remaja perlu dukungan lebih lanjut, jangan ragu ajak mereka berkonsultasi dengan profesional (psikolog/psikiater). Intinya, orang tua menjadi tempat bernaung remaja: dengan kesabaran, kasih, dan dukungan, anak akan merasa kuat menghadapi tantangan mentalnya. Sumber: UNICEF Indonesia Kemenkes (AyoSehat)

Gangguan Mental Remaja: Bagaimana Orang Tua Bisa Memberi Dukungan? Read More »

Lonjakan Panas Global: Cara Melindungi Tubuh dari Heatstroke Saat Cuaca Ekstrem

Gelombang panas dapat memicu heatstroke dan gangguan kesehatan serius. WHO memberi beberapa saran kunci: cukupi asupan cairan minimal 2–3 liter per hari untuk mencegah dehidrasi. Gunakan pakaian berwarna terang dan longgar serta topi atau payung untuk menghindari paparan sinar matahari langsung. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat matahari terik—lebih baik berlindung di tempat sejuk atau ber-AC saat puncak panas. Jangan lupa gunakan tabir surya SPF 30+ untuk melindungi kulit dari sengatan UV. Jika berada di luar rumah, beristirahatlah di tempat bernaungan secara berkala. Pantau juga tanda-tanda kecemasan seperti pusing, mual, atau kebingungan—segera cari pertolongan jika muncul gejala heatstroke. Dengan langkah sederhana ini, tubuh dapat tetap aman di tengah cuaca ekstrem. Sumber: WHO “Tips for keeping cool”

Lonjakan Panas Global: Cara Melindungi Tubuh dari Heatstroke Saat Cuaca Ekstrem Read More »

Kolesterol “Baik” vs “Jahat”: Fakta atau Mitos Tentang Omega-3?

Kolesterol LDL (“jahat”) yang menumpuk di dinding arteri dapat memicu penyakit jantung, sedangkan HDL (“baik”) membantu membersihkan kolesterol berlebih dari pembuluh darah. Omega-3 sering diklaim menurunkan kolesterol “jahat”, namun kenyataannya asam lemak ini paling efektif menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dengan menaikkan HDL, omega-3 justru membantu mencegah penyumbatan pembuluh darah. Jadi, mitos bahwa omega-3 secara drastis menurunkan LDL tidak sepenuhnya tepat. Namun, suplementasi omega-3 tetap bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular karena sifatnya mengurangi radang dan memperlancar aliran darah. Untuk kesehatan jantung optimal, penuhi diet dengan ikan berlemak (sumber omega-3), sayur-sayuran, serta olahraga teratur dan hindari gula serta lemak trans. Sumber: Alodokter (Omega-3)

Kolesterol “Baik” vs “Jahat”: Fakta atau Mitos Tentang Omega-3? Read More »

Sariawan Berkepanjangan? Kenali Penyebab dan Langkah Pencegahannya

Sariawan adalah luka kecil di dalam mulut yang umumnya sembuh dalam 4–14 hari. Namun jika terus muncul atau tak kunjung sembuh, bisa jadi ada penyebab mendasar. Alodokter mengingatkan, kekurangan vitamin B kompleks (B6, B9, B12), zat besi, atau zinc sering memicu sariawan berkepanjangan. Faktor lain seperti kebiasaan mengigit bibir/lidah, mulut kering, stres berlebih, serta infeksi atau penyakit autoimun (misalnya lupus/HIV) juga dapat memperburuk luka sariawan. Pencegahan sariawan berulang penting dilakukan. Jaga kebersihan mulut: gosok gigi dua kali sehari dengan sikat berbulu lembut, dan pakai dental floss secara rutin. Penuhi nutrisi tubuh dengan konsumsi makanan bergizi tinggi vitamin (misalnya sayur hijau, hati sapi, buah), serta minum minimal 8 gelas air per hari untuk menghindari mulut kering. Hindari makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, atau keras yang dapat melukai mukosa mulut. Selain itu, kelola stres dengan rutin melakukan aktivitas santai seperti olahraga ringan atau meditasi. Dengan menjaga kesehatan mulut dan pola hidup sehat, risiko sariawan kambuh dapat berkurang. Jika sariawan tetap sering muncul meski sudah berusaha mencegah, sebaiknya periksakan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Sumber: Alodokter (Cara Mencegah Sariawan Agar Tidak Kembali Lagi)

Sariawan Berkepanjangan? Kenali Penyebab dan Langkah Pencegahannya Read More »

Skrining Kesehatan Tahunan: Pemeriksaan Penting yang Sering Terlupakan

Pemeriksaan kesehatan tahunan (medical check-up) membantu deteksi dini masalah kesehatan. Sebaiknya Anda rutin cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan indeks massa tubuh (IMT) untuk memantau penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Selain itu, lakukan skrining kanker sesuai usia: misalnya pap smear/HPV setiap beberapa tahun sekali untuk wanita, mammogram 1-2 tahun sekali mulai usia 40, dan kolonoskopi bagi usia 50 ke atas. Periksa juga aspek lain: kunjungi dokter mata untuk cek penglihatan, terutama jika Anda punya diabetes, dan ke dokter gigi minimal setahun sekali untuk mencegah masalah mulut. Dokter kulit bisa mendeteksi kelainan pada tahi lalat atau kulit setiap tahun. Meskipun pemeriksaan rutin tidak dapat menjamin 100% terhindar dari penyakit, langkah sederhana ini membuat Anda lebih waspada dan siap mengambil tindakan pencegahan lebih awal. Sumber: KlikDokter (Medical Check-up) AXA Mandiri

Skrining Kesehatan Tahunan: Pemeriksaan Penting yang Sering Terlupakan Read More »

Gizi Seimbang untuk Penderita Diabetes: Pilihan Makanan yang Aman dan Lezat

Penderita diabetes harus bijak memilih makanan untuk menjaga kadar gula. Pilihan utama adalah karbohidrat kompleks dan makanan tinggi serat. Contohnya nasi merah, oat, umbi-umbian (kentang, ubi) serta buah-buahan segar dan sayuran berdaun hijau. Karbohidrat jenis ini diserap lebih lambat, mencegah lonjakan gula darah. Protein tanpa lemak juga penting, misalnya daging ayam tanpa kulit, ikan, telur, tahu, dan kacang-kacangan. Lemak sehat (tak jenuh) seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan ikan berlemak pun dianjurkan. Lemak baik ini justru menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular pada diabetes. Batasi makanan berlemak jenuh (gorengan, daging berlemak) dan gula tambahan. Selain itu, konsumsi vitamin, mineral, dan antioksidan dari sayur buah sangat dianjurkan. Misalnya, sayur hijau, stroberi, dan jeruk kaya vitamin C dan serat. Jika ingin makanan manis, penderita dapat menggunakan pemanis alternatif (seperti stevia atau sucralose) dalam jumlah terbatas. Dengan kombinasi gizi seimbang—karbohidrat kompleks, protein baik, lemak sehat, dan serat—penderita diabetes bisa makan lezat tanpa khawatir kadar gula melonjak. Sumber: Alodokter “Pilihan Makanan yang Aman untuk Penderita Diabetes”

Gizi Seimbang untuk Penderita Diabetes: Pilihan Makanan yang Aman dan Lezat Read More »

Self-Massage di Rumah, Teknik Ringan Untuk Redakan Otot Tegang

Pijat diri sendiri (Self-Massage) di rumah bisa membantu meredakan otot tegang tanpa perlu ke salon. Menurut Hello Sehat, pijatan lembut pada otot yang tegang membuat tubuh menjadi rileks dan nyaman. Tekanan ringan saat memijat meningkatkan aliran darah ke otot, sehingga otot-otot yang kakuperlahan mengendur. Bahkan praktik refleksi kaki (pijat kaki) diyakini mampu melemaskan otot seluruh tubuh dan menghilangkan pegal. Beberapa teknik sederhana yang bisa dicoba dirumah: Mulai dengan pemanasan ringan. Lakukan gerakan stretching (peregangan) atau putar leher dan pundak perlahan untuk menghangatkan otot. Pijat area yang tregang. Letakan kedua tangan di bahu yang berlawanan, tekan perlahan lalu goyangkan. Gunakan ibu jari untuk meremas otot leher dan punggung bagian atas dengan gerakan memutar. Jika ada bola pijat atau botol es, tekan rimgam di punggung dengan gerakan maju-mundur. Pijat kaki secara refleksi. Tempelkan ibu jari tangan di telapak kaki, tekan perlahan, lalu gerakan memutar. Alodokter menyebut bahwa teknik ini dipercaya dapat meningkatkan aliran energi (chi) tubuh dan meredakan keluhan seperti mual dan pegak karena ketegangan. Ingat, pijat sendiri harus dilakukan dengan lembut dan perlahan. Fokuskan pada otot yang nyeri atau tegang, tapi jangan terlalu keras memijat agar tidak menimbulkan memar. Setelah selesai, akhiri dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi sambil tarik napas panjang agar otot benar-benar relaks. Menurut ahli fisioterapi, meluangkan 5–10 menit memijat ringan ini secara rutin dapat signifikan mengurangi ketegangan otot dan mempercepat pemulihan setelah aktivitas berat. Sumber: HelloSehat Alodokter FocusFit

Self-Massage di Rumah, Teknik Ringan Untuk Redakan Otot Tegang Read More »

Gadget Detox: 3 Langkah Mudah Jaga Kesehatan Mata saat Weekend

Istirahat dari layar gadget penting untuk merawat mata. Arvis (2024) menyarankan tiga langkah simpel: Metode 20-20-20: Setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan selama 20 detik ke objek sekitar 6 meter jauhnya. Cara ini memberi otot mata waktu istirahat sejenak dan mencegah ketegangan mata. Studi menunjukkan penerapan rutin 20-20-20 dapat mengurangi mata kering dan kelelahan mata akibat penggunaan komputer yang lama. Mode Malam dan Kecerahan Optimal: Redupkan kecerahan layar agar tidak menyilaukan mata. Aktifkan mode malam atau filter cahaya biru di gadget, terutama di malam hari. Cahaya biru layar yang berlebihan dapat mengganggu ritme tidur dan merusak retina jangka panjang. Dengan fitur ini, emisi biru berkurang dan mata pun lebih nyaman. Batasi Waktu Gadget dan Istirahat: Hindari penggunaan gadget sebelum tidur; matikan layar 30 menit sebelum tidur untuk menjaga produksi melatonin dan kualitas tidur. Selama jangka panjang, usahakan istirahat sejenak setiap 1 jam bekerja di depan layar. Pergi ke luar sejenak atau melakukan peregangan akan membantu mengendurkan otot mata. Secara keseluruhan, digital detox membantu memulihkan mata. Menurut peneliti kesehatan mata, melaksanakan 20-20-20 secara konsisten dapat menurunkan risiko mata kering dan ketegangan. Kombinasi langkah-langkah di atas memberi kesempatan mata beristirahat dan menjaga kesehatan mata saat kita sibuk bersama gadget. Jadi gunakan weekend-mu untuk mengurangi screen time: matikan notifikasi, kurangi sosmed, dan berikan mata kesempatan beristirahat dengan langkah-langkah di atas. Sumber: Arvis (2024)

Gadget Detox: 3 Langkah Mudah Jaga Kesehatan Mata saat Weekend Read More »

5 Minuman Herbal Anti-Inflamasi yang Mudah Dibuat di Rumah

Bahan-bahan herbal lokal kaya akan senyawa antiinflamasi alami. Berdasarkan Liputan6, jahe, kunyit, dan serai mengandung senyawa gingerol, kurkumin, dan citral yang kuat melawan peradangan. Misalnya, wedang jahe hangat kaya gingerol mampu meredakan inflamasi otot dan pernapasan. Begitu pula jamu kunyit-serai (rebusan kunyit, jahe, sereh) mengandung kurkumin dan citral antiradang. Tambahan madu alami dalam minuman herbal juga memperkuat efek antiinflamasi, karena madu manuka terbukti memiliki sifat antiradang tinggi. Contoh lain, teh herbal dan rempah: Rebusan Daun Serai & Jeruk Nipis: Serai mengandung citral yang membantu meredakan peradangan dan sakit tenggorokan. Menambahkan perasan jeruk nipis memberikan tambahan vitamin C dan sensasi segar. Air Hangat Kayu Manis: Kayu manis mengandung polifenol antiradang. Rebus beberapa batang kayu manis, seduh, dan tambahkan sedikit madu. Minuman ini baik untuk menenangkan peradangan dalam tubuh. Wedang Temulawak: Kurkumin dalam temu lawak berkhasiat antiradang seperti kunyit, cocok direbus sebagai jamu. Singkatnya, cukup rebus jahe segar, kunyit, serai, atau kayu manis dengan air mendidih, lalu saring. Tambahkan perasan lemon atau madu sesuai selera. Menurut pakar kesehatan masyarakat, mengonsumsi minuman herbal di atas secara rutin dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh, sehingga penyakit radang (seperti rematik atau asam lambung) dapat diminimalkan. Jadikan ritual mudah ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat di rumah. Sumber: Liputan6.com Aodokter

5 Minuman Herbal Anti-Inflamasi yang Mudah Dibuat di Rumah Read More »

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top