Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Polusi suara berdampak luas pada tubuh dan pikiran. Suara bising terus-menerus memicu respons stres dalam tubuh. Alodokter menyoroti bahwa paparan suara keras secara kronis meningkatkan hormon stres (kortisol), menyebabkan tekanan darah dan detak jantung naik. Jika kerap terjadi, hal ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular (misalnya hipertensi dan gangguan jantung). Selain itu, sumber bising di malam hari mengganggu tidur, sehingga kualitas tidur menurun. Tidur terganggu kemudian berdampak negatif pada suasana hati, konsentrasi, dan daya tahan tubuh.

Menurut HelloSehat, suara bising juga melemahkan sistem imun. Stres hormon akibat kebisingan meningkatkan gula darah dan melemahkan pertahanan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan infeksi. Di sisi mental, polusi suara kronis dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Bunyi keras yang tak putus membuat seseorang mudah gelisah dan cepat marah. Anak-anak bahkan dapat mengalami gangguan belajar dan perilaku hiperaktif akibat lingkungan yang bising.

Untuk melindungi diri, kenakan earplug/earmuff di lingkungan bising dan hindari mendengarkan musik dengan volume tinggi. Cari waktu untuk relaksasi (meditasi, suara alam) agar stres mereda. Dengan mengurangi paparan kebisingan, kita dapat menjaga kesehatan fisik dan mental lebih baik.

Sumber:

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top