Inspirasi Sehat

PCOS: Gejala, Pengobatan, dan Dampak pada Kesuburan

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah gangguan hormonal pada wanita usia subur. Pada PCOS, kadar hormon androgen terlalu tinggi sehingga ovarium memproduksi banyak kista kecil. Gejalanya meliputi haid tidak teratur (jarang atau tidak teratur), munculnya ciri fisik ala pria (hirsutisme, jerawat, kebotakan pola pria) serta seringnya berat badan naik tanpa sebab jelas. Kulit gelap di lipatan tubuh (akantosis nigrikans) juga umum akibat resistensi insulin. Kondisi ini menyebabkan sebagian sel telur tidak matang dan tidak ovulasi rutin, sehingga penderita PCOS sering sulit hamil (infertil). Bahkan, PCOS meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, diabetes gestasional, dan tekanan darah tinggi saat hamil. Penanganan PCOS tergantung gejala. Hal pertama adalah perubahan gaya hidup: menurunkan berat badan melalui diet sehat rendah kalori dan olahraga teratur dapat memperbaiki hormon dan memperbesar peluang ovulasi. Dokter akan meresepkan obat pengatur haid, misalnya pil KB kombinasi, atau pemberian progesteron sesaat untuk mengatur siklus. Untuk meningkatkan kesuburan, dokter umumkan obat induksi ovulasi seperti klomifen atau letrozol, dan obat penurun resistensi insulin seperti metformin. Clomifene khususnya sering dipakai membantu memancing ovulasi. Bila perlu, terapi khusus seperti in vitro fertilization (IVF) dapat dipertimbangkan. Dengan kontrol medis yang tepat, banyak penderita PCOS tetap dapat hamil. Yang terpenting adalah kesadaran dan pengobatan dini. Jika Anda mengalami gejala PCOS (haid tidak rutin, pertumbuhan rambut berlebih), segera konsultasi ke dokter kandungan agar mendapat pengelolaan yang menurunkan dampak buruknya terhadap kesuburan. Sumber: Alodokter – Polycystic ovarian syndrome (PCOS)

PCOS: Gejala, Pengobatan, dan Dampak pada Kesuburan Read More »

Pola Makan Nabati (Vegan/Vegetarian): Manfaat & Tantangan

Pola makan berbasis tumbuhan semakin digemari. Studi menunjukkan diet nabati seperti vegetarian/vegan bisa menurunkan berat badan, kadar kolesterol, risiko diabetes tipe 2, dan tekanan darah. Selain itu, kandungan sayur dan buah kaya serat, vitamin, dan antioksidan berperan anti-inflamasi dan anti-karsinogenik. Hasil penelitian Eropa menemukan diet vegetarian menurunkan risiko kanker hingga 15% dibandingkan pemakan daging. Secara keseluruhan, diet nabati baik bagi kesehatan jantung dan ginjal, serta meningkatkan kontrol gula darah dan sirkulasi. Namun pola nabati juga menuntut perencanaan cermat. Risiko kekurangan gizi perlu diwaspadai. Ahli gizi menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan vitamin B12 (tidak ada secara alami dalam nabati) melalui makanan fortifikasi atau suplemen. Vegetarian/vegan juga berisiko kurang zat besi, seng (zinc), omega-3, vitamin B6 dan niasin jika tidak memilih sumber makanan yang tepat. Sebagai contoh, kekurangan B12 bisa menyebabkan kelelahan dan gangguan saraf, sehingga konsumsi sereal atau susu nabati difortifikasi B12 sangat dianjurkan. Poin pentingnya, baik diet vegetarian maupun vegan bisa sehat asalkan “diberi banyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein nabati” serta dibarengi suplemen jika perlu. Hindari juga menggantikan daging dengan makanan olahan bergula atau berlemak tinggi. Secara keseluruhan, pola nabati memerlukan kesadaran nutrisi: jika dikelola baik, hasilnya positif bagi tubuh; bila asal-asalan, risiko defisiensi tetap ada. Sumber: Gizigama Dapur Umami

Pola Makan Nabati (Vegan/Vegetarian): Manfaat & Tantangan Read More »

Olahraga Intensitas Tinggi vs Rendah: Aman untuk Penyakit Kronis?

Olahraga teratur krusial bagi orang dewasa, termasuk yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau jantung. Mayo Clinic (AS) merekomendasikan minimal 150 menit latihan aerobik intensitas sedang atau 75 menit intensitas tinggi per minggu. Latihan interval intens (HIIT) umumnya aman dan efisien bagi banyak orang karena waktu lebih singkat namun manfaat serupa. Namun, keamanan intensitas tinggi harus disesuaikan kondisi pasien. Menurut RS Pondok Indah, penderita penyakit jantung sebaiknya menghindari olahraga berintensitas sangat tinggi. Latihan HIIT dapat meningkatkan denyut jantung secara signifikan sehingga berisiko bagi penderita penyempitan pembuluh jantung, memicu nyeri dada atau serangan jantung. Sebaiknya pilih olahraga ringan-sedang: jalan kaki cepat, berenang, bersepeda santai, yoga atau senam akuatik, yang aman untuk jantung sekaligus memperkuat sistem kardiovaskular. Intinya, orang dengan penyakit kronis harus konsultasi dokter atau ahli olahraga medis sebelum berolahraga. Kombinasikan jenis intensitas: misalnya jalan santai (low impact) rutin dan tambahkan latihan moderat jika kondisi stabil. Faktor berat badan, kebiasaan merokok, dan kepatuhan pengobatan juga memengaruhi keamanan berolahraga. Kuncinya jangan memaksakan aktivitas berat dan hentikan jika timbul gejala tidak wajar (nyeri dada, sesak, pusing). Sumber: Mayo Clinic RS Pondok Indah

Olahraga Intensitas Tinggi vs Rendah: Aman untuk Penyakit Kronis? Read More »

Menopause: Perubahan Tubuh dan Cara Menjalankannya dengan Sehat

Menopause adalah proses alamiah pada wanita ketika produksi hormon reproduksi menurun drastis hingga menstruasi berhenti selama 12 bulan berturut-turut. Perubahan hormon estrogen dan progesteron menyebabkan berbagai gejala, seperti hot flashes (rasa panas mendadak), gangguan tidur, dan perubahan mood. Alodokter mencatat gejala hipertiroidisme, seperti penurunan berat badan mendadak dan kecemasan, sementara pada hipotiroidisme badan mudah letih dan sering mengantuk. Muncul pula gejala khas menopause: vagina menjadi kering, libido menurun, kulit kering, serta risiko pengeroposan tulang (osteoporosis) dan penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Untuk menjalani menopause dengan sehat, para ahli menyarankan gaya hidup aktif dan pola makan bergizi. Rumah sakit Permata Depok mengimbau konsumsi makanan seimbang, menjaga berat badan ideal, serta rutin berolahraga. Olahraga ringan hingga sedang (jalan kaki, senam) dapat mengurangi hot flashes dan memperkuat tulang. Asupan kalsium dan vitamin D cukup juga penting untuk mencegah osteoporosis. Selain itu, hindari rokok, kafein berlebihan, alkohol, garam dan gula berlebih. Pola makan tinggi sayur, buah, dan biji utuh membantu mengurangi gejala menopause. Menurut dokter spesialis, istirahat yang cukup, teknik relaksasi, dan rutin pemeriksaan ke dokter kandungan dapat memonitor kesehatan tulang dan hormon. Dengan memahami perubahan tubuhnya, wanita menopause dapat mengelola gejala dengan seimbang tanpa harus menanggung risiko komplikasi serius. Sumber: Alodokter RS Permata Depok

Menopause: Perubahan Tubuh dan Cara Menjalankannya dengan Sehat Read More »

Pemantauan Kesehatan secara Digital, Aplikasi & Gadget untuk Cek Mandiri

Kini pemantauan kesehatan makin praktis berkat aplikasi ponsel dan gadget pintar. Jawa Pos menyebut penggunaan perangkat wearable (seperti smartwatch dan gelang kebugaran) melonjak di Indonesia. Gadget-gadget ini dilengkapi sensor detak jantung dan oksigen darah (SpO₂), sehingga kita dapat memantau kondisi tubuh secara real-time. Selain itu, banyak aplikasi kesehatan di ponsel yang membantu mencatat langkah harian, menghitung kalori, atau bahkan menyimpan catatan tekanan gula darah. Semua ini memudahkan kita menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Gadget cek mandiri lain yang kini populer adalah tensimeter digital dan pulse oximeter. Tensimeter digital memungkinkan pengukuran tekanan darah di rumah dengan mudah. Menurut dr. Tunggul Diapari Situmorang (InaSH), tensi digital justru lebih objektif dan akurat dibanding alat manual. Liputan6 juga mencatat bahwa kemudahan penggunaan tensimeter digital membantu masyarakat awam memantau tekanan darah sendiri. Sementara itu, WHO menganjurkan pasien isolasi mandiri COVID-19 memiliki pulse oximeter di rumah untuk mendeteksi penurunan saturasi oksigen secara dini. Alat ini simpel dipasang di jari dan cepat menampilkan hasil SpO₂, membantu kita cepat mengambil tindakan bila ada gejala kritis. Jika pemeriksaan kesehatan lebih mendalam diperlukan, Klinik Kesehatan & Laboratorium Populer (lab-populer.com) menawarkan layanan cek laboratorium lengkap dan konsultasi dokter. Laboratorium Klinik Populer melayani pemeriksaan medis sepenuh hati dan hasil yang dapat dipercaya. Fasilitas semacam ini melengkapi pemantauan mandiri kita, memastikan data kesehatan menjadi lebih akurat dengan dukungan tenaga medis. Teknologi kesehatan digital terus berkembang. Berkat kombinasi gadget pintar, aplikasi kesehatan, dan dukungan fasilitas medis (seperti Lab Populer), masyarakat kini semakin proaktif menjaga kesehatan secara mandiri. Sumber: Jawa Pos DetikHealth Liputan6 Alodokter

Pemantauan Kesehatan secara Digital, Aplikasi & Gadget untuk Cek Mandiri Read More »

Kesehatan Ibu & Janin: Pentingnya Skrining Prenatal

Memeriksakan kehamilan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi komplikasi sejak dini. Menurut pedoman WHO, layanan antenatal terpadu harus mencakup deteksi dini masalah dan komplikasi kehamilan. Alodokter juga menjelaskan bahwa “tujuan utama pemeriksaan kehamilan … adalah menjaga kehamilan sehat dan memantau tumbuh kembang janin serta mendeteksi sedini mungkin kelainan atau gangguan kesehatan, baik pada janin maupun ibu”. Dengan skrining dini melalui USG, tes darah, atau skrining genetik, dokter dapat mengetahui risiko cacat bawaan (misalnya Down syndrome) atau kondisi medis lain sedini trimester pertama. Menurut dosen kebidanan Nanik Handayani, pemeriksaan kehamilan (ANC) sangat penting untuk mengawasi tumbuh kembang janin dan mencari tanda bahaya kehamilan secara awal. Dengan demikian, dokter dapat memberikan penanganan atau edukasi lebih cepat, misalnya pemberian suplemen asam folat, pengobatan jika ada penyakit, atau persiapan persalinan khusus. Deteksi dini ini dapat mengurangi risiko keguguran, kelahiran prematur, maupun kematian ibu dan bayi. Karena itu, “jangan menunggu muncul gejala” – menurut ahli kesehatan, skrining prenatal adalah langkah proaktif menjaga ibu dan janin tetap sehat. Sumber: Pedoman WHO Alodokter.com Duta.co

Kesehatan Ibu & Janin: Pentingnya Skrining Prenatal Read More »

Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Polusi suara berdampak luas pada tubuh dan pikiran. Suara bising terus-menerus memicu respons stres dalam tubuh. Alodokter menyoroti bahwa paparan suara keras secara kronis meningkatkan hormon stres (kortisol), menyebabkan tekanan darah dan detak jantung naik. Jika kerap terjadi, hal ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular (misalnya hipertensi dan gangguan jantung). Selain itu, sumber bising di malam hari mengganggu tidur, sehingga kualitas tidur menurun. Tidur terganggu kemudian berdampak negatif pada suasana hati, konsentrasi, dan daya tahan tubuh. Menurut HelloSehat, suara bising juga melemahkan sistem imun. Stres hormon akibat kebisingan meningkatkan gula darah dan melemahkan pertahanan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan infeksi. Di sisi mental, polusi suara kronis dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Bunyi keras yang tak putus membuat seseorang mudah gelisah dan cepat marah. Anak-anak bahkan dapat mengalami gangguan belajar dan perilaku hiperaktif akibat lingkungan yang bising. Untuk melindungi diri, kenakan earplug/earmuff di lingkungan bising dan hindari mendengarkan musik dengan volume tinggi. Cari waktu untuk relaksasi (meditasi, suara alam) agar stres mereda. Dengan mengurangi paparan kebisingan, kita dapat menjaga kesehatan fisik dan mental lebih baik. Sumber: Alodokter Hellosehat

Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik Read More »

Gangguan Pendengaran: Tanda Awal, Risiko, dan Pencegahannya

Gangguan pendengaran sering kali terabaikan hingga parah. Tanda awalnya antara lain kesulitan mendengar pembicaraan di sekitar, harus menaikkan volume TV/musik sangat keras, serta telinga berdering (tinnitus). Anda mungkin sering meminta lawan bicara mengulang ucapan atau kesulitan memahami kata konsonan. Faktor risiko utama adalah penuaan (presbikusis) dan paparan kebisingan berlebihan dalam waktu lama. Misalnya sering berada di konser keras atau mendengarkan musik dengan earphone volume maksimum. Untuk mencegah gangguan pendengaran: Jaga kebersihan telinga: Hindari membersihkan telinga terlalu dalam. Bersihkan kotoran tipis menggunakan kain atau tisu. Periksa pendengaran rutin: Minimal setahun sekali, terutama setelah usia 50 atau jika sering terpapar bising. Hindari suara keras: Dengarkan musik pada volume normal, gunakan headset dengan pembatas volume. Jangan terlalu lama terkena suara >85 dB. Gunakan pelindung telinga: Pakai earplug atau earmuff saat berada di lingkungan bising (konstruksi, konser, jalan raya padat). Jauhi sumber kebisingan: Contohnya, jangan berdiri dekat speaker, hindari area perempatan ramai. Jika gejala awal dibiarkan, masalah pendengaran bisa menjadi permanen. Sebagian kasus ringan (infeksi, penumpukan kotoran) dapat disembuhkan jika segera ditangani. Namun gangguan akibat usia memang tidak bisa diubah, sehingga pencegahan dengan gaya hidup sehat adalah kunci. Segera konsultasikan ke dokter THT bila Anda menduga adanya penurunan pendengaran. Sumber: RS Pondok Indah

Gangguan Pendengaran: Tanda Awal, Risiko, dan Pencegahannya Read More »

Peran Gizi Mikronutrien (Vitamin D, Zinc, Magnesium) dalam Daya Tahan Tubuh

Vitamin dan mineral kecil ini punya peran besar di sistem kekebalan. Vitamin D, misalnya, dikenal sebagai imunomodulator. Studi menunjukkan suplemen vitamin D dapat meningkatkan kekebalan bawaan tubuh, sehingga tubuh lebih tangguh melawan infeksi saluran napas. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan peningkatan risiko sakit, terutama infeksi pernapasan. Mineral zinc dan magnesium juga penting. Zinc berperan dalam regulasi respons inflamasi dan fungsi sel imun. Penelitian mengungkap suplemen seng mampu memperpendek durasi pilek, flu, dan bahkan COVID-19. Magnesium membantu sintesis vitamin D dan meningkatkan aktivitas imun. Kolaborasi antara magnesium, vitamin D, dan zinc diduga meningkatkan respon imun tubuh secara sinergis. Beberapa poin kunci: Vitamin D: Meningkatkan fungsi sel imun, menurunkan risiko infeksi saluran napas atas. Dapat diperoleh dari sinar matahari dan makanan kaya vitamin D (ikan, kuning telur). Zinc: Memperbaiki respon imun dan penyembuhan luka. Suplemen zinc efektif mengurangi keparahan infeksi virus. Sumber alami: daging merah, kacang, biji-bijian. Magnesium: Mendukung aktivitas sel imun dan kerja vitamin D. Tinggi pada sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pastikan asupan cukup ketiganya (sesuai anjuran gizi) agar sistem imun bekerja optimal. Konsultasi dokter atau ahli gizi dianjurkan sebelum mengonsumsi suplemen agar aman. Sumber: Media Indonesia – 7 manfaat penting vitamin d bagi kesehatan tubuh Media Indonesia – yang terjadi jika anda konsumsi zinc dan magnesium bersamaan

Peran Gizi Mikronutrien (Vitamin D, Zinc, Magnesium) dalam Daya Tahan Tubuh Read More »

Kesehatan Mental Remaja: Cara Mendukungnya melalui Sekolah & Keluarga

Masa remaja rentan terhadap stres dan perubahan emosional. Menurut Alodokter, dukungan keluarga dan sekolah krusial untuk mencegah gangguan mental pada remaja. Komunikasi terbuka adalah kuncinya: tanyakan perasaan mereka, dengarkan tanpa menghakimi, dan beri ruang agar mereka merasa dihargai. Dukungan sosial (luangkan waktu, menemani bicara) membuat remaja merasa tidak sendirian menghadapi masalah. Beberapa langkah praktis: Berkolaborasi dengan Anak: Tanyakan kegiatan dan hari-harinya di sekolah tanpa memaksa. Nyatakan bahwa orang tua siap mendengarkan apa saja yang dirasakan. Dukung Aktivitas Positif: Ajak remaja aktif berolahraga, seni, atau organisasi. Kegiatan ini dapat menyalurkan stres dan membangun kepercayaan diri. Ajarkan Manajemen Stres: Perkenalkan teknik pernapasan dalam, meditasi, atau menulis jurnal sebagai cara mengatasi kecemasan. Kebiasaan Sehat: Batasi penggunaan gadget di malam hari dan dorong tidur cukup. Pola hidup sehat (olahraga teratur, nutrisi seimbang) ikut mempengaruhi suasana hati. Dukungan Sekolah: Sekolah perlu menyediakan ruang konsultasi dengan konselor dan mengajarkan siswa mengenali gejala stres. Lingkungan sekolah yang suportif membuat remaja lebih nyaman mencari bantuan. Menurut UNICEF, empat cara penting mendukung remaja adalah: mendorong mereka mengungkapkan perasaan, hadir dan mendampingi setiap hari, menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, dan orang tua menjaga kesehatan diri sendiri agar bisa menjadi teladan. Dengan komunikasi yang hangat dan dukungan holistik dari keluarga serta sekolah, kita dapat mencegah remaja terjebak masalah mental serius. Sumber: Alodokter UNICEF Indonesia

Kesehatan Mental Remaja: Cara Mendukungnya melalui Sekolah & Keluarga Read More »

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top