Inspirasi Sehat

Kesehatan Ibu & Janin: Pentingnya Skrining Prenatal

Memeriksakan kehamilan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi komplikasi sejak dini. Menurut pedoman WHO, layanan antenatal terpadu harus mencakup deteksi dini masalah dan komplikasi kehamilan. Alodokter juga menjelaskan bahwa “tujuan utama pemeriksaan kehamilan … adalah menjaga kehamilan sehat dan memantau tumbuh kembang janin serta mendeteksi sedini mungkin kelainan atau gangguan kesehatan, baik pada janin maupun ibu”. Dengan skrining dini melalui USG, tes darah, atau skrining genetik, dokter dapat mengetahui risiko cacat bawaan (misalnya Down syndrome) atau kondisi medis lain sedini trimester pertama. Menurut dosen kebidanan Nanik Handayani, pemeriksaan kehamilan (ANC) sangat penting untuk mengawasi tumbuh kembang janin dan mencari tanda bahaya kehamilan secara awal. Dengan demikian, dokter dapat memberikan penanganan atau edukasi lebih cepat, misalnya pemberian suplemen asam folat, pengobatan jika ada penyakit, atau persiapan persalinan khusus. Deteksi dini ini dapat mengurangi risiko keguguran, kelahiran prematur, maupun kematian ibu dan bayi. Karena itu, “jangan menunggu muncul gejala” – menurut ahli kesehatan, skrining prenatal adalah langkah proaktif menjaga ibu dan janin tetap sehat. Sumber: Pedoman WHO Alodokter.com Duta.co

Kesehatan Ibu & Janin: Pentingnya Skrining Prenatal Read More »

Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Polusi suara berdampak luas pada tubuh dan pikiran. Suara bising terus-menerus memicu respons stres dalam tubuh. Alodokter menyoroti bahwa paparan suara keras secara kronis meningkatkan hormon stres (kortisol), menyebabkan tekanan darah dan detak jantung naik. Jika kerap terjadi, hal ini dapat merusak pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular (misalnya hipertensi dan gangguan jantung). Selain itu, sumber bising di malam hari mengganggu tidur, sehingga kualitas tidur menurun. Tidur terganggu kemudian berdampak negatif pada suasana hati, konsentrasi, dan daya tahan tubuh. Menurut HelloSehat, suara bising juga melemahkan sistem imun. Stres hormon akibat kebisingan meningkatkan gula darah dan melemahkan pertahanan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan infeksi. Di sisi mental, polusi suara kronis dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Bunyi keras yang tak putus membuat seseorang mudah gelisah dan cepat marah. Anak-anak bahkan dapat mengalami gangguan belajar dan perilaku hiperaktif akibat lingkungan yang bising. Untuk melindungi diri, kenakan earplug/earmuff di lingkungan bising dan hindari mendengarkan musik dengan volume tinggi. Cari waktu untuk relaksasi (meditasi, suara alam) agar stres mereda. Dengan mengurangi paparan kebisingan, kita dapat menjaga kesehatan fisik dan mental lebih baik. Sumber: Alodokter Hellosehat

Efek Suara Berisik (Noise Pollution) terhadap Kesehatan Mental dan Fisik Read More »

Gangguan Pendengaran: Tanda Awal, Risiko, dan Pencegahannya

Gangguan pendengaran sering kali terabaikan hingga parah. Tanda awalnya antara lain kesulitan mendengar pembicaraan di sekitar, harus menaikkan volume TV/musik sangat keras, serta telinga berdering (tinnitus). Anda mungkin sering meminta lawan bicara mengulang ucapan atau kesulitan memahami kata konsonan. Faktor risiko utama adalah penuaan (presbikusis) dan paparan kebisingan berlebihan dalam waktu lama. Misalnya sering berada di konser keras atau mendengarkan musik dengan earphone volume maksimum. Untuk mencegah gangguan pendengaran: Jaga kebersihan telinga: Hindari membersihkan telinga terlalu dalam. Bersihkan kotoran tipis menggunakan kain atau tisu. Periksa pendengaran rutin: Minimal setahun sekali, terutama setelah usia 50 atau jika sering terpapar bising. Hindari suara keras: Dengarkan musik pada volume normal, gunakan headset dengan pembatas volume. Jangan terlalu lama terkena suara >85 dB. Gunakan pelindung telinga: Pakai earplug atau earmuff saat berada di lingkungan bising (konstruksi, konser, jalan raya padat). Jauhi sumber kebisingan: Contohnya, jangan berdiri dekat speaker, hindari area perempatan ramai. Jika gejala awal dibiarkan, masalah pendengaran bisa menjadi permanen. Sebagian kasus ringan (infeksi, penumpukan kotoran) dapat disembuhkan jika segera ditangani. Namun gangguan akibat usia memang tidak bisa diubah, sehingga pencegahan dengan gaya hidup sehat adalah kunci. Segera konsultasikan ke dokter THT bila Anda menduga adanya penurunan pendengaran. Sumber: RS Pondok Indah

Gangguan Pendengaran: Tanda Awal, Risiko, dan Pencegahannya Read More »

Peran Gizi Mikronutrien (Vitamin D, Zinc, Magnesium) dalam Daya Tahan Tubuh

Vitamin dan mineral kecil ini punya peran besar di sistem kekebalan. Vitamin D, misalnya, dikenal sebagai imunomodulator. Studi menunjukkan suplemen vitamin D dapat meningkatkan kekebalan bawaan tubuh, sehingga tubuh lebih tangguh melawan infeksi saluran napas. Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan peningkatan risiko sakit, terutama infeksi pernapasan. Mineral zinc dan magnesium juga penting. Zinc berperan dalam regulasi respons inflamasi dan fungsi sel imun. Penelitian mengungkap suplemen seng mampu memperpendek durasi pilek, flu, dan bahkan COVID-19. Magnesium membantu sintesis vitamin D dan meningkatkan aktivitas imun. Kolaborasi antara magnesium, vitamin D, dan zinc diduga meningkatkan respon imun tubuh secara sinergis. Beberapa poin kunci: Vitamin D: Meningkatkan fungsi sel imun, menurunkan risiko infeksi saluran napas atas. Dapat diperoleh dari sinar matahari dan makanan kaya vitamin D (ikan, kuning telur). Zinc: Memperbaiki respon imun dan penyembuhan luka. Suplemen zinc efektif mengurangi keparahan infeksi virus. Sumber alami: daging merah, kacang, biji-bijian. Magnesium: Mendukung aktivitas sel imun dan kerja vitamin D. Tinggi pada sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pastikan asupan cukup ketiganya (sesuai anjuran gizi) agar sistem imun bekerja optimal. Konsultasi dokter atau ahli gizi dianjurkan sebelum mengonsumsi suplemen agar aman. Sumber: Media Indonesia – 7 manfaat penting vitamin d bagi kesehatan tubuh Media Indonesia – yang terjadi jika anda konsumsi zinc dan magnesium bersamaan

Peran Gizi Mikronutrien (Vitamin D, Zinc, Magnesium) dalam Daya Tahan Tubuh Read More »

Kesehatan Mental Remaja: Cara Mendukungnya melalui Sekolah & Keluarga

Masa remaja rentan terhadap stres dan perubahan emosional. Menurut Alodokter, dukungan keluarga dan sekolah krusial untuk mencegah gangguan mental pada remaja. Komunikasi terbuka adalah kuncinya: tanyakan perasaan mereka, dengarkan tanpa menghakimi, dan beri ruang agar mereka merasa dihargai. Dukungan sosial (luangkan waktu, menemani bicara) membuat remaja merasa tidak sendirian menghadapi masalah. Beberapa langkah praktis: Berkolaborasi dengan Anak: Tanyakan kegiatan dan hari-harinya di sekolah tanpa memaksa. Nyatakan bahwa orang tua siap mendengarkan apa saja yang dirasakan. Dukung Aktivitas Positif: Ajak remaja aktif berolahraga, seni, atau organisasi. Kegiatan ini dapat menyalurkan stres dan membangun kepercayaan diri. Ajarkan Manajemen Stres: Perkenalkan teknik pernapasan dalam, meditasi, atau menulis jurnal sebagai cara mengatasi kecemasan. Kebiasaan Sehat: Batasi penggunaan gadget di malam hari dan dorong tidur cukup. Pola hidup sehat (olahraga teratur, nutrisi seimbang) ikut mempengaruhi suasana hati. Dukungan Sekolah: Sekolah perlu menyediakan ruang konsultasi dengan konselor dan mengajarkan siswa mengenali gejala stres. Lingkungan sekolah yang suportif membuat remaja lebih nyaman mencari bantuan. Menurut UNICEF, empat cara penting mendukung remaja adalah: mendorong mereka mengungkapkan perasaan, hadir dan mendampingi setiap hari, menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, dan orang tua menjaga kesehatan diri sendiri agar bisa menjadi teladan. Dengan komunikasi yang hangat dan dukungan holistik dari keluarga serta sekolah, kita dapat mencegah remaja terjebak masalah mental serius. Sumber: Alodokter UNICEF Indonesia

Kesehatan Mental Remaja: Cara Mendukungnya melalui Sekolah & Keluarga Read More »

Dampak Kafein terhadap Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah

Kafein adalah stimulan, efeknya dua sisi. Menurut Alodokter, konsumsi kafein moderat (≤400 mg/hari) malah dapat menurunkan risiko penyakit jantung berkat antioksidan asam klorogenat dalam kopi. Namun hati-hati: jika berlebihan, kafein bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu jantung berdebar. Efek-efek tersebut terutama pada orang yang sensitif atau punya riwayat jantung. Contohnya, kafein memicu pelepasan hormon adrenalin yang menaikkan denyut jantung dan tekanan. Orang dengan aritmia harus ekstra hati-hati karena palpitasi kafein bisa memperberat kondisi. Di sisi lain, kafein juga meningkatkan kewaspadaan dan stamina saat berolahraga. Minum kopi dalam dosis wajar (sekitar 1–2 cangkir/ hari) memberikan asupan antioksidan tinggi, bermanfaat untuk sirkulasi darah. Kuncinya adalah moderasi. Batasi konsumsi kopi/teh agar tak melewati ~400 mg kafein per hari. Kurangi tambahan gula dan krim, karena gula berlebih juga buruk untuk jantung. Jika Anda merasakan jantung cepat berdebar, sebaiknya cek dengan dokter—mungkin perlu kurangi kafein atau cek kesehatan jantung lebih lanjut. Sumber: Alodokter – Manfaat Kafein Alodokter – Bahaya Kafein

Dampak Kafein terhadap Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah Read More »

Gangguan Tidur Kronis: Penanganan Non-Obat untuk Insomnia & Sleep Apnea

Insomnia dan sleep apnea adalah gangguan tidur umum. Untuk insomnia kronis, terapi perilaku kognitif (CBT-I) direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama non-obat. CBT-I mencakup kontrol stimulus (hanya tidur di tempat tidur), pembatasan waktu tidur, teknik relaksasi, dan edukasi kebersihan tidur. Selain itu, perbaiki kebersihan tidur: Tetapkan waktu tidur/bangun teratur setiap hari. Hindari gadget dan kafein sebelum tidur. Ciptakan lingkungan tidur nyaman, gelap, dan hening. Lakukan relaksasi (misalnya mandi hangat, meditasi) sebelum tidur. Untuk sleep apnea ringan, perubahan gaya hidup bisa membantu. Menurut Alodokter, penderita sleep apnea ringan dianjurkan menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan tidur menyamping. Posisi tidur menyamping mencegah lidah dan otot leher menyumbat saluran napas. Olahraga teratur dan menghindari alkohol sebelum tidur juga dianjurkan. Dengan konsistensi, kombinasi strategi non-obat ini seringkali cukup. Namun, setiap orang berbeda, jadi konsultasikan dengan spesialis tidur. Menurut para ahli, penanganan gangguan tidur sebaiknya dikembangkan bersama profesional kesehatan agar sesuai kondisi. Sumber: Liputan6 (CBT-I) Alodokter (Sleep Apnea)

Gangguan Tidur Kronis: Penanganan Non-Obat untuk Insomnia & Sleep Apnea Read More »

Kesehatan Gigi & Mulut: Mengapa Pemeriksaan Rutin Tidak Bisa Dilewatkan

Banyak orang baru ke dokter gigi saat sakit, padahal pemeriksaan rutin dua kali setahun sangat dianjurkan. Menurut Alodokter, ke dokter gigi minimal tiap 6 bulan sekali dapat mencegah masalah sebelum parah. Kementerian Kesehatan pun mengimbau pemeriksaan gigi enam bulanan untuk deteksi dini masalah gigi seperti gigi berlubang atau radang gusi. Alasan pentingnya pemeriksaan rutin meliputi: Deteksi dini karies atau lubang kecil. Dokter gigi bisa tambal sejak awal sehingga tidak jadi lebih besar. Pemeriksaan pendengaran mulut terhadap penyakit serius (misalnya kanker mulut). Kanker mulut seringkali gejalanya tersembunyi; pemeriksaan rutin membantu menemukan indikasi awal. Melatih kebiasaan perawatan gigi sejak dini: anak-anak dan dewasa jadi terbiasa jaga kebersihan gigi jika rutin ke dokter. Hemat biaya di masa depan: perawatan dini lebih murah daripada bila gigi sudah parah. Penting dicatat bahwa deteksi dini bisa menyelamatkan gigi dan hidup kita. Tak ada alasan melewatkan kunjungan rutin – bahkan bila tidak ada keluhan. Ikuti anjuran dokter gigi dan segera periksa jika merasakan ada masalah kecil. Sumber: Kemkes RI Alodokter.com

Kesehatan Gigi & Mulut: Mengapa Pemeriksaan Rutin Tidak Bisa Dilewatkan Read More »

Panduan Memahami Mikrobioma Kulit: Apa Sebab Jerawat dan Eksim Muncul

Kulit kita dihuni triliunan mikroba yang membentuk “ekosistem” kesehatan kulit. Keseimbangan mikrobioma kulit sangat krusial. Menurut HelloSehat, ketidakseimbangan (disebut disbiosis) pada mikroba kulit dapat memicu masalah seperti jerawat dan eksim. Saat bakteri patogen mengambil alih, kulit mudah teriritasi dan mengalami peradangan. Faktor penyebab jerawat dan eksim antara lain: Disbiosis mikrobioma: Penggunaan sabun/produk kimia keras dan polusi dapat mengubah komposisi mikroba kulit. Ketidakseimbangan ini memicu peradangan yang memunculkan jerawat dan eksim. Produksi minyak berlebih: Hormon pubertas meningkatkan produksi sebum, menyumbat pori-pori, dan mendorong bakteri Propionibacterium acnes berkembang (jerawat). Kulit kering dan sensitif: Kulit kering pada eksim membuat penghalang kulit rusak, memudahkan iritasi dan tumbuhnya jamur Malassezia. Faktor pemicu lain: Stres, pola makan tinggi gula/lemak, dan kurang tidur dapat memperburuk kondisi kulit. Menurut pakar dari Nusantics, kulit sensitif akibat disbiosis membuat bayi/anak rentan terkena eksim. Penting bagi kita menyeimbangkan mikrobioma dengan rutin membersihkan wajah dengan lembut, memakai pelembap, serta menghindari produk beralkohol. Bila jerawat atau eksim tak kunjung membaik, sebaiknya konsultasi ke dokter kulit. Sumber: HelloSehat Nusantics (Ulasan Ilmiah)

Panduan Memahami Mikrobioma Kulit: Apa Sebab Jerawat dan Eksim Muncul Read More »

Dampak Polusi Udara terhadap Sistem Pernapasan Anak dan Cara Melindunginya

Polusi udara dapat mengancam kesehatan anak-anak. Menurut WHO, setiap hari sekitar 93% anak di dunia menghirup udara berpolusi hingga mengganggu kesehatan dan perkembangan mereka. Paru-paru anak yang masih berkembang membuat mereka rentan terhadap infeksi pernapasan seperti ISPA dan pneumonia. Dokter spesialis anak dr. Citra Amelinda bahkan menyebut bahwa polusi memicu penyakit pernapasan seperti asma dan pneumonia pada anak-anak. Untuk melindungi Si Kecil, orang tua dapat mengambil langkah sederhana seperti: Menjaga ventilasi rumah tetap baik dan menghindari pembakaran sampah di dalam rumah. Menjauhkan anak dari asap rokok dan sumber asap lainnya (misalnya kompor gas, pembakaran limbah). Memasang penyaring udara (air purifier) ber-HEPA filter atau sekadar membuka jendela saat kualitas udara membaik. Mengajarkan anak memakai masker (minimal KF94/KN95) di luar ruangan berpolusi. Pastikan imunisasi lengkap dan cuci tangan rutin untuk mencegah infeksi sekunder. Dengan langkah-langkah ini, risiko gangguan pernapasan bisa ditekan. Bila anak tetap mengalami gejala seperti batuk kronis atau sesak napas, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter spesialis anak. Perlindungan dini sangat penting agar paru-paru mereka tumbuh sehat. Sumber: WHO Alodokter Nafas Waktu

Dampak Polusi Udara terhadap Sistem Pernapasan Anak dan Cara Melindunginya Read More »

© Copyright 2023. PT. Populer Sarana Medika

Scroll to Top